Anakku

Mentari pagi seraya bangun dari tidurnya, ketika si kecil membalik-balikka badannya untuk menemani si menteri. Tertegun hati memandang mereka dengan penuh rasa kegembiraa sambil berkata delam hati dengan kata yang tak pernah sanggup untuk diucapakan. Bergegaslah wahai jiwa yang masih muda belia, songsong matahari itu dengan penuh keyakinan dan rasa percaya diri karana engkau adalah semangat dirimu sendiri.

SI MBOK

Manakal sunyi seyap datang , aku berkaca pada diriku amatlah jauh aku ini dari judul diatas, kapan waktu kita bersama saling berbagi cerita dalam suka maupun duka, Kucoba untuk berdiam diri sambil kutundukan kepala ku diatas sajad yang palaing kusuka, walaupun terkadang ada kudengar sang buah hati lagi itu dan lagi ini, sesekali pula kudengar dan sering mengganggu pikiranku adalah seorang yang kucinta pengayom diriku setelah judul.Namun prihal itu amatlah hanya sekilas pandang, judul yang selalu kurindu kapan kita berjumpa kembali kaulah pelipur yang tiada taranya.